20 Oktober 2014. Mata dunia terbuka. Orang yang masih tersisa akal sehatnya akan mengakui Jokowi sebagai Presiden Rakyat, baik oleh pendukungnya, maupun oleh (mantan) lawan politiknya.
Pesta demokrasi yang sangat menyita banyak energi, perhatian, dan perasaan sebagian besar rakyat Indonesia telah usai. Saya pribadi mensyukuri hal ini. Telah banyak sekali lingkaran terdekat saya yang terbelah. Terlebih dengan adanya dunia selain dunia nyata (dunia maya), maka setiap makhluk dunia maya berani beropini, berdebat, meski di dunia nyata mereka menjadi orang berbeda. Pesta dianggap perang. Sekarang ketika pesta itu usai, hendaknya usai jualah perang tersebut.
Mari sambut Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia: Jokowi! Beliaulah pemimpin kita. Imam seluruh rakyat Indonesia. Beliau layak kita dukung, kita doakan terutama, agar bisa menjadi pemimpin yang amanah. Pun wajib kita ingatkan dan kritik ketika tergelincir. Karena jadi pemimpin itu tidak mudah, terlebih memimpin negeri sebesar ini.

Jokowi
Salah satu jargon utama Jokowi-JK adalah Revolusi Mental. To be honest ini adalah program bagus. Sangat to the point. Bahkan orang yang pesimis dengan program ini harusnya menjadi sasaran pertama untuk direvolusi mentalnya ^_^. Yang disasar memang bukan fisik, maka tidak akan terlalu terlihat. Yang disasar adalah sumber daya manusia, maka merevolusi manusia tentu membutuhkan waktu yang lama. Sebenarnya lebih tepat kita sebut Evolusi Mental. Hanya mungkin, istilah revolusi ini dipakai sebagai ganti evolusi untuk menunjukkan penekanan bahwa ini adalah hal mendesak, harus dilakukan dengan semangat menggebu, dengan deadline segera, mulai saat ini juga, dst.
Saya, sebagai salah satu bagian dari insan pendidik di kampus, juga ingin menjadi bagian dari gerakan dari revolusi mental ini. Oleh karena itu, mari mencoba merumuskan hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan di kelas terhadap para mahasiswa untuk menerapkan revolusi mental ini. Saya mencoba mendeskripsikan secara gamblang, applicable, dan non text book.
Sebagaimana Jokowi dengan nawacita-nya, 9 program prioritas, saya pun punya nawacita versi saya sendiri, Continue reading →